Selasa, 30 Mei 2017

pancing, ikan, memancing patin

Berbagai Racikan Umpan Ikan Patin

 

Umpan Ikan Patin 1
Resepnya sangat mudah, anda hanya menyediakan tepung roti dan santan instan. Campur kedua bahan tersebut dan uleni sampai rata kemudian bentuklah bulat-bulat. Umpan siap diluncurkan dan bawa pulang ikan Patin kesukaan anda.

Umpan Ikan Patin 2
Campur remahan roti tawar, kuning telur bebek, sedikit terasi, pelet, dan air panas. Uleni hingga rata kemudian bentuk bulat-bulat. Segera meluncur untuk melakukan hobi anda.

Umpan Ikan Patin 3
Sediakan 5 potong roti tawar rasa keju, tuangkan air panas pada roti dan uleni hingga tercampur rata. Umpan ikan Patin siap digunakan dan bersiaplah untuk menangkap sasaran anda.

Umpan Ikan Patin 4
Gunakan roti tawar, santan kara, dan vanilli. Buang kulit pinggir roti tawar dan haluskan atau blender. Tambahkan santan dan vanilli, uleni hingga rata sampai tidak lengket. Lalu bentuk sesuai selera anda.

Umpan Ikan Patin 5
Gunakan telur bebek, tepung aci, sebungkus susu bubuk, kroto, kinoy, dan air secukupnya. Campur semua bahan lalu diamkan selama ½ jam, kemudian baru dikukus. Setelah masak, bentuk bulat-bulat sesuai ukuran yang anda inginkan.

Umpan Ikan Patin 6
Umpan ikan Patin dapat menggunakan ikan Mas yang dikukus hingga matang. Sebelum dikukus, bersihkan dulu jeroan ikan Mas. Setelah di kukus, bedakan antara daging dan kulitnya. Kulit ikan Mas sebagai umpan disatu mata kail kemudian dagingnya untuk mata kail lainnya.
Itulah tadi resep membuat umpan Ikan Patin yang jitu. Anda tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan Ikan Patin yang segar. Mudah bukan? Selamat mencoba.

Dari beberapa contoh umpan di atas apabila Anda memiliki racikan sendiri dengan hasil yang lebih baik silahkan tinggalkan komentar agar dapat kami bagikan kepada para pecinta mancing sehingga dapat saling berbagi ilmu.

Jumat, 20 Februari 2015

Habonaron do bona

Arti Ajaran Habonaran Do Bona SIMALUNGUN

Posted by Laek Ringo Star
Salah satu kepercayaan asli yang masih mempunyai masyarakat pendukung di daerah Sumatera diantaranya adalah kepercayaan Habonaron Do Dona. Pendukung ajaran Habonaron Do Bona pada umumnya adalah masyarakat Simalungun yang juga dikenal dengan Halak Timur

Masyarakat Simalungun merupakan salah satu dari enam subsuku bangsa Batak yang secara geografis mendiami daerah induk Simalungun. Ajaran Habonaron Do Bona bersatu padu dengan adat budaya Simalungun atau Adat Timur, sebagai tata tuntunan laku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Nilai-nilai luhur dalam kepercayaan Habonaron Do Bona terkandung dalam ajarannya, seperti ajaran tentang: Ketuhanan, manusia, alam serta ajaran-ajaran yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta. Di bawah ini secara singkat ajaran-ajaran dari kepercayaan Habonaron Do Bona.
Ajaran tentang Tuhan, Manusia dan Alam.

Menurut kepercayaan Habonaron Do Bona, Tuhan Yang Maha Esa adalah awal dari segala sesuatu yang ada. Tuhan Yang Maha Esa disebut sebagai Naibata. Naibata adalah satu (sada) dan Maha Kuasa (Namar Kuasa/Namar Huasa). Karena Naibata adalah awal dari segala sesuatu yang ada, maka dunia beserta seluruh isinya adalah ciptaan-Nya. Sebagai Sang Pencipta, Naibata juga menjadi pembimbing, pemelihara dan penyelamat bagi semua makhluk ciptaan-Nya. Masyarakat pendukung kepercayaan Habonaron Do Bona menghormati leluhur yang disebut Simagot, Begu Jabu, Tua-Tua atau Bitara Guru. Menurut Habonaron Do Bona, leluhur adalah penghubung untuk menyampaikan titah Tuhan Yang Maha Esa kepada orang-orang tertentu yang berlangsung secara manunggal terhadap keturunan yang disukainya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka kekuasaan Tuhan adalah tidak ada batasnya dan Tuhan bisa melimpahkan sebagian kekuasaan-Nya kepada orang-orang suci yang bersih lahir dan batinnya, kepada roh leluhur dan kepada keramat-keramat. Karena kekuasaan-Nya itu pula, maka banyak sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa, seperti: Namar Huasa (Tuhan Yang Maha Kuasa), Namam Botoh atau Ne Pentar (Tuhan Yang Tau), Pernolong (Tuhan Maha Pengasih), Pangarak-arak (Tuhan Maha Penuntun), Bona Habonaron (Tuhan Sumber Kebenaran) dan masih banyak sebutan lainnya.

Kemudian ajaran Habonaron Do Bona tentang manusia mengatakan bahwa manusia adalah diciptakan oleh Tuhan yang terdiri dari laki-laki (dalahi) dan perempuan (daboru/naboru). Sejak diciptakan, manusia telah dilengkapi dengan roh.

Perkembangan manusia selanjutnya adalah karena di samping kehendak manusia itu sendiri juga atas sabda Tuhan. Kematian yang dialami oleh manusia terjadi ketika roh berpisah dengan badan selamanya. Roh kemudian hidup kekal di suatu alam kehidupan bersama Tuhan Yang Maha Esa. Roh manusia yang masih hidup disebut sebagai tondi, sedangkan manusia yang sudah mati rohnya disebut sumagot.
Selanjutnya ajaran Habonaron Do Bona tentang alam mengatakan bahwa alam adalah ciptaan Tuhan. Alam memiliki kekuatan-kekuatan. Dalam alam ini penuh dengan kekuatan-kekuatan gaib, yaitu kekuatan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa maupun dari arwah leluhur. Bencana Banjir (halonglongan), gampa bumi (sohul-sohul), angin ribut (aliogo doras), petir (porhas), kegagalan panen, wabah penyakit dan bahkan tidak mendapat keturunan pun adalah merupakan perwujudan dari kekuatan gaib Tuhan dan leluhur, yang diperkenakan kepada alam dan manusia.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, mempunyai tugas dan kewajibannya, baik terhadap Tuhan, sesama maupun terhadap alam sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Tugas dan Kewajiban Manusia
Sebagai konsekuensi bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, maka manusia mempunyai kewajiban dalam hidup di dunia ini baik tugas dan kewajiban terhadap Tuhan, sesamanya maupun terhadap alam. Demikian ajaran Habonaron Do Bona.

Terhadap Tuhan Yang Maha Esa warga Habonaron Do Bona wajib untuk selalu ingat kepada-Nya dan setiap hari menyembah.

Salah satu kepercayaan asli yang masih mempunyai masyarakat pendukung di daerah Sumatera diantaranya adalah kepercayaan Habonaron Do Dona. Pendukung ajaran Habonaron Do Bona pada umumnya adalah masyarakat Simalungun yang juga dikenal dengan Halak Timur

Masyarakat Simalungun merupakan salah satu dari enam subsuku bangsa Batak yang secara geografis mendiami daerah induk Simalungun. Ajaran Habonaron Do Bona bersatu padu dengan adat budaya Simalungun atau Adat Timur, sebagai tata tuntunan laku dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

Nilai-nilai luhur dalam kepercayaan Habonaron Do Bona terkandung dalam ajarannya, seperti ajaran tentang: Ketuhanan, manusia, alam serta ajaran-ajaran yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesamanya dan alam semesta. Di bawah ini secara singkat ajaran-ajaran dari kepercayaan Habonaron Do Bona.
Ajaran tentang Tuhan, Manusia dan Alam.

Menurut kepercayaan Habonaron Do Bona, Tuhan Yang Maha Esa adalah awal dari segala sesuatu yang ada. Tuhan Yang Maha Esa disebut sebagai Naibata. Naibata adalah satu (sada) dan Maha Kuasa (Namar Kuasa/Namar Huasa). Karena Naibata adalah awal dari segala sesuatu yang ada, maka dunia beserta seluruh isinya adalah ciptaan-Nya. Sebagai Sang Pencipta, Naibata juga menjadi pembimbing, pemelihara dan penyelamat bagi semua makhluk ciptaan-Nya. Masyarakat pendukung kepercayaan Habonaron Do Bona menghormati leluhur yang disebut Simagot, Begu Jabu, Tua-Tua atau Bitara Guru. Menurut Habonaron Do Bona, leluhur adalah penghubung untuk menyampaikan titah Tuhan Yang Maha Esa kepada orang-orang tertentu yang berlangsung secara manunggal terhadap keturunan yang disukainya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka kekuasaan Tuhan adalah tidak ada batasnya dan Tuhan bisa melimpahkan sebagian kekuasaan-Nya kepada orang-orang suci yang bersih lahir dan batinnya, kepada roh leluhur dan kepada keramat-keramat. Karena kekuasaan-Nya itu pula, maka banyak sebutan untuk Tuhan Yang Maha Esa, seperti: Namar Huasa (Tuhan Yang Maha Kuasa), Namam Botoh atau Ne Pentar (Tuhan Yang Tau), Pernolong (Tuhan Maha Pengasih), Pangarak-arak (Tuhan Maha Penuntun), Bona Habonaron (Tuhan Sumber Kebenaran) dan masih banyak sebutan lainnya.

Kemudian ajaran Habonaron Do Bona tentang manusia mengatakan bahwa manusia adalah diciptakan oleh Tuhan yang terdiri dari laki-laki (dalahi) dan perempuan (daboru/naboru). Sejak diciptakan, manusia telah dilengkapi dengan roh. Perkembangan manusia selanjutnya adalah karena di samping kehendak manusia itu sendiri juga atas sabda Tuhan. Kematian yang dialami oleh manusia terjadi ketika roh berpisah dengan badan selamanya. Roh kemudian hidup kekal di suatu alam kehidupan bersama Tuhan Yang Maha Esa. Roh manusia yang masih hidup disebut sebagai tondi, sedangkan manusia yang sudah mati rohnya disebut sumagot.
Selanjutnya ajaran Habonaron Do Bona tentang alam mengatakan bahwa alam adalah ciptaan Tuhan. Alam memiliki kekuatan-kekuatan. Dalam alam ini penuh dengan kekuatan-kekuatan gaib, yaitu kekuatan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa maupun dari arwah leluhur. Bencana Banjir (halonglongan), gampa bumi (sohul-sohul), angin ribut (aliogo doras), petir (porhas), kegagalan panen, wabah penyakit dan bahkan tidak mendapat keturunan pun adalah merupakan perwujudan dari kekuatan gaib Tuhan dan leluhur, yang diperkenakan kepada alam dan manusia.

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi, mempunyai tugas dan kewajibannya, baik terhadap Tuhan, sesama maupun terhadap alam sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Tugas dan Kewajiban Manusia
Sebagai konsekuensi bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan, maka manusia mempunyai kewajiban dalam hidup di dunia ini baik tugas dan kewajiban terhadap Tuhan, sesamanya maupun terhadap alam. Demikian ajaran Habonaron Do Bona.

Siantar

Sekilas wawasan tentang Kota Pematang Siantar

Kota Pematangsiantar merupakan sebuah kota di Provinsi Sumatera Utara.
Kota Pemanag Siantar merupakan kota terbesar kedua di provinsi Sumatra Utara setelah Kota Medan.
Kota Pematangsiantar berada di jalur Jalan Raya Lintas Sumatera.
Luas wilayah Kota Pematang Siantar adalah sekitar 79,97 km2
Kota Pematangsiantar terletak sekitar 128 km dari Kota Medan.
Motto Kota Pematangsiantar yaitu “Sapangambei Manoktok Hitei”
Hari jadi Kota Pematangsiantar adalah tanggal 24 April 1871
Luas wilayah Kota Pematangsiantar adalah sekitar 79,97 km²
Kode area telepon untuk wilayah Kota Pematangsiantar yaitu +62 622 atau 0622.
Wilayah Kota Pematangsiantar dibagi menjadi 8 Kecamatan yaitu Siantar Barat, Siantar Marihat, Siantar Martoba, Siantar Selatan, Siantar Timur, Siantar Utara, Siantar Marimbun, dan Siantar Sitalasari.
Salah satu rumah sakit yang ada di Kota Pematangsiantar adalah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Djasamen Saragih.
Terminal Bus terbesar di Kota Pematang Siantar yaitu Terminal Parluasan
Salah satu tokoh Indonesia yang lahir di Pematang Siantar yaitu Adam Malik, Wakil Presiden Republik Indonesia yang ketiga.

Referensi :
Wikipedia/wiki/Pematang Siantar
Situs Resmi Pemerintah Kota Pematang Siantar
Semoga bermanfaat

Rabu, 14 Januari 2015

Keunikan jepang

10 Fakta Unik Negara Jepang

Walaupun di kenal sebagai negara maju dan juga 'Macan Asia', ternyata jepang memiliki keunikan-keunikan yang umumnya merupakan kebiasaan mereka. Mungkin keunikan tersebut merupakan hal yang biasa bagi mereka, tapi tidak di indonesia.

Apa saja sih 10 keunikan negeri sakura tersebut :

1. Di perempatan jalan Kyoto, perempatan jalan yang kecil, tidak ada mobil sama sekali, tapi ada lampu merahnya, pejalan kaki selalu berhenti ketika lampu tanda pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai saja, baca koran, ngobrol, ngerokok, dan kemudian jalan lagi ketika lampu sudah kembali berwarna hijau. Padahal tidak ada mobil yang lewat satupun. Mungkin kalau mereka melanggar peraturan juga tidak akan celaka.

2. Mereka tidak percaya Tuhan (mayoritas atheis), tapi mereka bisa disiplin dan taat sama peraturan. Mungkin karena itu negara mereka maju.

3. Bunga sakura adalah bunga yang spesial di Jepang, karena bunganya hanya tumbuh 2 minggu selama setahun. Ketika tumbuh, bunganya memenuhi seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, tidak ada satupun bunga sakura, yang ada hanyalah daun-daun hijau, tanpa bunga, dan jadi tidak menarik lagi.

4. Sepeda tidak boleh dipakai boncengan, kecuali yang memboncengkannya berusia lebih dari 16 tahun dan anak yang diboncengkan berusia kurang dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal 20 ribu yen.

5. Di Indonesia, kita bakal dapat uang kalau kita menjual barang bekas kita ke toko jual-beli. Tapi di Jepang, kita malah harus bayar kalau mau menaruh barang kita di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih memilih meninggalkan TV bekas mereka begitu saja kalau mau pindah apartemen.

6. Sebelum bepergian, biasanya orang Jepang selalu mengecek ramalan cuaca. Dan 90% ramalan cuaca itu akurat. Itu sebabnya kalau ada orang bawa payung, pasti kita akan lihat orang yang lainnya lagi bawa payung juga. Dan perempatan Shibuya adalah tempat yang paling menarik ketika hujan, karena dari atas kita akan melihat lautan payung yang berwarna-warni.

7. Kalau naik eskalator di Tokyo, kita harus berdiri di sebelah kiri, karena sebelah kanan adalah untuk orang yang terburu-buru. Jangan sekali-kali berdiri di kanan kalau kita tidak langsung naik.

8. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.

9. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomor kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedangkan “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii / sengsara.

10. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).

Kamis, 08 Januari 2015

Cantik namun tak indah

Kesia-siaan Karunia-karunia Roh yang Tanpa Kasih :

* 1 Korintus 13:1-3

13:1 LAI TB, Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
NKJV, Though I speak with the tongues of men and of angels, but have not love, I have become sounding brass or a clanging cymbal.
TR, εαν ταις γλωσσαις των ανθρωπων λαλω και των αγγελων αγαπην δε μη εχω γεγονα χαλκος ηχων η κυμβαλον αλαλαζον
Translit. interlinear, ean {jika} tais glôssais {dengan bahasa-bahasa/lidah} tôn anthrôpôn {manusia} lalô {aku berkata-kata} kai {dan} tôn aggelôn {malaikat} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} gegona {aku telah menjadi} khalkos {gong tembaga} êkhôn {(yang) berbunyi} ê {atau} kumbalon {simbal} alalazon {(yang) berbunyi nyaring}

13:2 LAI TB, Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
NKJV, And though I have the gift of prophecy, and understand all mysteries and all knowledge, and though I have all faith, so that I could remove mountains, but have not love, I am nothing.
TR, και εαν εχω προφητειαν και ειδω τα μυστηρια παντα και πασαν την γνωσιν και εαν εχω πασαν την πιστιν ωστε ορη μεθιστανειν αγαπην δε μη εχω ουθεν ειμι
Translit. interlinear, kai {lalu} ean {jikalau} ekhô {aku mempunyai} prophêteian {karunia memberi pesan Allah (nubuat)} kai {dan} eidô {tahu} ta mustêria {rahasia-rahasia} panta {semua} kai {dan} pasan {semua} tên gnôsin {pengetahuan} kai {lalu} ean {jikalau} ekhô {aku mempunyai} pasan {semua} tên pistin {iman} hôste {sehingga} orê {gunung-gunung} methistanein {memindahkan} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} outhen eimi {aku tidak berarti apa-apa}

13:3 LAI TB, Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
NKJV, And though I bestow all my goods to feed the poor, and though I give my body to be burned, but have not love, it profits me nothing.
[/color]TR, και εαν ψωμισω παντα τα υπαρχοντα μου και εαν παραδω το σωμα μου ινα καυθησωμαι αγαπην δε μη εχω ουδεν ωφελουμαι
Translit. interlinear, kai {dan} ean {jikalau} psômisô {aku mendermakan/ membagikan} panta {semua} ta {(barang-barang) yang} huparkhonta {menjadi milik} mou {ku} kai {lalu} ean {jikalau} paradô {aku menyerahkan} to sôma {tubuh} mou {ku} hina {supaya} kauthêsômai {agar aku dibakar} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} ouden {sama sekali tidak} ôpheloumai {aku diberi faedah}
NIV, If I give all I possess to the poor and give over my body to hardship that I may boast, but do not have love, I gain nothing.
WH, καν ψωμισω παντα τα υπαρχοντα μου καν παραδω το σωμα μου ινα καυχησωμαι αγαπην δε μη εχω ουδεν ωφελουμαι
Translit. interlinear, kan {dan jika} psômisô {aku mendermakan/ membagikan} panta {semua} ta {(barang-barang) yang} huparkhonta {menjadi milik} mou {ku} kai {lalu} ean {jikalau} paradô {aku menyerahkan} to sôma {tubuh} mou {ku} hina {supaya} kauxhêsômai {agar aku mendapatkan kemuliaan} agapên {kasih} de {tetapi} mê {tidak} ekhô {aku mempunyai} ouden {sama sekali tidak}ôpheloumai {aku diberi faedah}

Karunia-karunia Roh tanpa kasih, adalah tidak berguna (sia-sia). Kita tentu memahami ini sebagai kenyataan mutlak dari kesia-siaan. Semua bahasa lidah, ucapan kenabian (nubuat), iman yang menghasilkan mujizat, bahkan pengorbanan diri mereka adalah hampa jika tanpa kasih menyertainya.

Seorang boleh berkata-kata dalam bahasa manusia yang normal, atau bahasa malaikat, namun jika tanpa kasih, hal tersebut dikecam sebagai kegaduhan saja yang mengacaukan, dan tanpa faedah. Bagaikan gong yang berkumandang dan bagaikan canang.

Kasih

Terimalah kasih. Berilah kasih. Terus ulangi demikian.

Senin, 18 Agustus 2014

PPM (part per million)

ppm (part per million)

Kejadiannya sih kemarin siang, sebelum turun ke yard buat ambil progress,ngeliat teman yang lagi bingung dengan beberapa lembar kertasnya. kusamperin beliau, ternyta lagi kebingungan mencari konversi antara mg/l (miligram per liter) menjadi ppm (dalam bahasa, artinya per sejuta, sama halnya dalam persen, namun dalam per seratus). Sebagai syarat air yang digunakan sebagai hydrotest (test tekanan dengan air hingga tekanan tertentu sesuai spek yang sudah ditentukan, atau sesuai jenis materialnya), untuk bahan stainless steel harus memiliki kandungan khlorida dibawah 15 ppm, sedangkan data yang diajukan (air baku) memiliki kadar khlorida sebesar 120 mg/l. Pertanyaannya dan bikin beliau bingung itu, air yang mau dipakai ini masuk kriteria air yang bisa di-hydrotest buat material stainless ini atau gak???

Kubantuin deh, soalnya pengen tau juga...(nyambil cari ilmunya...hehe), kucoba browsing (karena kemarin juga lupa), dapat beberapa artikel yang secara pengertian sih udah benar, namun memberi contoh yang salah (ada yang salah dari beberapa contoh yang disampaikan, lebih aneh lagi pas liat dari blog yang lain, dengan artikel yang sama, namun memiliki kesalahan yang sama pula, ketahuan copas-nya..hihihi) dan akhirnya didapatkan kesimpulan dan akhirnya mengerti juga maksud dari ppm itu sendiri.

Seringnya kita temui kandungan suatu zat atau apapun itu dalam satuan ppm, itu menandakan bahwa kandungan zat itu hanya dapat dibaca jika dikalikan 1.000.000, sama halnya dalam persentase, 0,01 akan menjadi 1 bila dikalikan dengan 100, namun punya 'embel2' % dibelakangnya (0,01 = 1 %, pasti semua setuju..hehe), sama halnya dengan dikalikan sejuta tadi, kandungan yang sangat sedikit itu akan memiliki 'embel2' ppm (misal bilangan a, maka a = a x 1.000.000 x 1 ppm). kembali ke data yang dimiliki teman ini, kandungan khlorida dalam air tersebut adalah 120 mg/l, dengan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3, dengan m3 = 1000 liter, maka massa jenis air bisa menjadi 1 kg/l, artinya, berat air adalah 1 kg dalam setiap liternya. Dengan kandungan khlorida dalam sampel air baku yaitu sebesar 120 mg/l, bisa dikatakan bahwa air tersebut memiliki kandungan khlorida 120 mg dalam seliter air tersebut. Nah, kalo sudah memiliki masing2 berat, maka bisa kita tentukan ppm dari kandungan air tersebut, namun karena air masih dalam kiligram sedangkan khlorida masih dalam miligram, keduanya harus disamakan dulu, jika berat air itu 1 kg = 1.000.000 mg (pasti setuju lagi kan?? hihihi), maka, ppm khlorida bisa kita tentukan, dengan membagi berat khlorida dibagi berat air (karna di dalam air kan?), menjadi 120 / 1.000.000, maka dengan rumus di atas, maka kandungan khlorida bisa dikatakan menjadi 120 / 1.000.000 x 1.000.000 x 1 ppm, alias menjadi 120 ppm.

Dengan demikian, kandungan khlorida dalam air tersebut adalah 120 ppm, dan bisa dipastikan kalo air ini tidak bisa digunakan dalam hydrotest untuk bahan stainless stell ke atas :D, kesimpulan lainnya, jika menggunakan bahan air (mencari kandungan zat dalam air dengan asumsi massa jenisnya 1000 kg/m3), bisa dikatakan bahwa:

my son

my son